Senin, 05 Maret 2018

TUGAS (M-04) LATIHAN 1 STELA

TUGAS (M-04)
LATIHAN 1 STELA



Oleh:
Nama                           : David Rendi Pratama
NIM                            : 165040207111163
Kelas                           : H


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
1.          Meneruskan pengayaan bahan kajian seperti yang dituliskan pada minggu kedua
Peta ortofoto adalah sebuah foto udara atau gabungan beberapa foto udara yang telah dikoreksi geometris sehingga skala foto itu adalah seragam.
Penamaan satuan peta tanah merupakan kategori penamaan satuan tanah tergantung dari skala peta. Penamaan skala detail menggunakan kategori rendah (famili atau seri) , sedangkan skala kacil menggunakan kategori tinggi (sub group, great group, sub ordo, atau ordo).
Fase tanah merupakan pengelompokan tanah secara fungsional yang bermanfaat untuk memprediksi potensi tanah didaerah yang disurvei.
Kolerator merupakan orang yang bertanggungjawab terhadap peta yang dihasilkan
Pendekatan sintetik: Mengamati, mendeskripsi dan mengklasifikasikan profil-profil tanah (pedon) pada beberapa lokasi di daerah survei, kemudian membuat (mendelineasi) batas disekitar daerah yang mempunyai profil tanah yang serupa, sesuai dengan kriteria klaisfikasi yang digunakan.
Pendekatan analitik: lanskap dibagi kedalam tubuh tanah alami berdasarkan karakteristik eksternal (seperti: landform, veg, tanah permukaan) kemudian menentukan karakteristik melalui pengamatan dan pengambilan contoh.

Peta Dasar merupakan suatu peta yang digunakan dasar dalam pembuatan peta (menggambarkan delineasi satuan peta tanah)

Delineasi teknik yang digunakan untuk menandai segala sesuatu yang ada di peta dengan cara manual

Digitasi teknik yang digunakan menandai peta dengan cara digital (menggunakan komputer)

Inklusi merupakan deliniasi satuan peta tanah hampir selalu mengandung satuan tanah lain yang tidak disebutkan dalam nama satuan peta tersebut.
Inklusi bukan penghambat merupakan inklusi tanah tidak serupa dengan faktor penghambat tanah utama.
Inklusi penghambat merupakan inklusi tanah tidak serupa yang mempunyai faktor penghambat dari tanah utama atau mempengaruhi tingkat pengolahannya.

2.          Kerjakan bahan diskusi pada slide no 4 di bahan kuliah minggu 3
1.    Mengapa perlu ditentukan luasan SPT terkecil 0.4 cm2?
     Karena penentuan luasan SPT terkecil tersebut ditujukan untuk mendapatkan kompleks tanah, yang mana bila komponen tanah yang berasosiasi secara geografis, tetapi tidak dapat dipisahkan kecuali pada tingkat amat detil. Sehingga dilakukan dengan luasan terkecil 0.4 cm2.
2.      Apakah dibenarkan kita membesarkan peta analog (misalnya peta tanah cetak) dgn scanner/foto copy skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000? JELASKAN
     Dibenarkan apabila kita membesarkan peta analog dengan scanner atau fotocopy skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000. Namun, informasi yang kita dapat sama dengan skala sebelumnya. Apabila ingin mendapat informasi yang lebih detail dengan skala yang sudah dirubah 1 : 50.000 kita harus menambahkannya sendiri.
     Tidak dibenarkan apabila kita membesarkan peta analog dengan scanner atau fotocopy skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000. Hal ini berlaku karena dengan merubah skala hanya memperbesar ukuran peta tanpa memberikan informasi yang lebih rinci.
3.    Skala peta
Berapa luas di lapangan untuk suatu SPT berukuran 0.8 cm2 pd peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
Eksplorasi (1: 1.000.000)
Luas sebenarnya = 0.8 cm2 × (1.000.000)2 = 0.8 × 1012 = 8000 ha
Tinjau (1 : 250.000)
Luas sebenarnya = 0.8 cm² × (250.000)² = 0.5 × 10¹¹ cm² = 500 ha

Semi detil (1 : 50.000)
Luas sebenarnya = 0.8 cm² × (50.000)² = 0.2 × 1010 cm² = 20 ha

Detil (1 : 25.000)
Luas sebenarnya = 0.8 cm² × (25.000)² = 0.5 × 109 cm² = 5 ha

Sangat Detil (1 : 5.000)
Luas sebenarnya = 0.8 cm² × (5.000)² = 0.2 × 108 cm² = 0.2 ha


Berapa intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
Eksplorasi (1: 1.000.000)
Tiap luas tiap 1 cm² pada peta adalah 100 km² atau kurang dan memiliki kerapatan pengamatan rata-rata dihimpun dari data dan peta yang ada.

Tinjau (1:250.000)
Tiap luas tiap 1 cm² pada peta adalah 100-625 ha dan memiliki kerapatan pengamatan rata-rata 1 tiap 2-12.5 km².

Semi detil (1:50.000)
Tiap luas tiap 1 cm² pada peta adalah 25 ha dan memiliki kerapatan pengamatan rata-rata 1 tiap 50 ha.

Detil (1:25.000)
Tiap luas tiap 1 cm² pada peta adalah 6.25 ha dan memiliki kerapatan pengamatan rata-rata 1 tiap 12.5 ha.

Sangat Detil (1:5 000)
Tiap luas tiap 1 cm² pada peta adalah 0.25 ha dan memiliki kerapatan pengamatan rata-rata 2 tiap 1 ha.

Minggu, 25 Februari 2018

KOLEKSI PETA KABUPATEN KARANGANYAR


TUGAS (M-03)
KOLEKSI PETA KABUPATEN KARANGANYAR



Oleh:
Nama                           : David Rendi Pratama
NIM                            : 165040207111163
Kelas                           : H


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018



1. Pengayaan bahan kajian pada minggu kedua
1. Peta
Peta adalah suatu cara untuk merepresentasikan gambaran permukaan bumi (lokasi, obyek bumi) secara nyata pada permukaan 2D (berupa kertas, layar monitor) yg diperkecil (dalam skala tertentu) dan dapat dilihat dari atas serta didalamnya memuat berbagai informasi tentang wilayah tersebut.
2. Kartografi
Kartografi adalah merupakan ilmu yang khusus mempelajari segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan, pengetahuan, penyimpanan, hingga pengawetan serta cara-cara penggunaan peta
3. Satuan peta tanah
Satuan peta tanah adalah satuan lahan yang mempunyai bentukan lahan yang sama yang dan dibedakan antara satu sama lain dilapangan oleh batas-batas alami.
4. Satuan taksonomi tanah
Satuan taknonomi tanah adalah sekelompok tanah yang berasal dari klasifikasi tanah
5. Macam-macam satuan peta tanah dalam survei lahan
SPT Sederhana, terdapat konsosiasi (dominasi) oleh 1 satuan peta tanah dan tanah-tanah yang mirip
SPT Majemuk, terdapat lebih dari 2 satuan peta tanah dan tanah-tanah yang mirip. SPT ini dibagi menjadi 2, yaitu asosiasi dan kompleks.
Asosiasi adalah sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis dan tersebar dalam sautan peta dengan pola tertentu.
Kompleks adalah sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis dan tidak tersebar dalam suatu pola tertentu.
6. Metode Penentuan batas tanah
a)      Metode Grid Kaku
     Metode grid kaku merupakan pendekatan sintetik dalam menentukan batas tanah. Penentuan batas tanah dilakukan dengan cara membuat jarak pada peta dengan jarak yang sama antara satu titik dengan titik yang lain. Langkah dalam menentukan batas tanah yaitu mengamati, mengklasifikasikan dengan membatasi satuan peta tanah.
b)      Metode Fisiografik
     Metode fisiografik merupakan pendekatan analitik dalam menentukan batas tanah. Metode ini dilakukan dengan bantuan foto udara. Langkah dalam menentukan batas tanah yaitu dengan membatasi dahulu daerah daerah bentang lahan pada foto udara kemudian melakukan pengamatan.
c)      Metode Grid Bebas
     Metode grid bebas merupakan gabungan antara kedua pendekatan di atas. Pada metode ini, pengambilan titik lebih diutamakan dari pada batas-batas bentang lahan atau batas fisiografik.
7. Biaya dalam menentukan batas tanah
Anggaran biaya yang dikeluarkan untuk survei tanah bergantung pada macam survei dan skala peta yang berhubungn dengan intensitas pengamatan lahan yang dihasilkan. Semakin detail survei (semakin besar skala yang dihasilkan) maka semakin tinggi intensitas pengamatan yang diperlikan sehingga biaya persatuan luas semakin tinggi.
8. Ketelitian dalam menentukan batas tanah
Pada skala peta kecil, ketelitian terbesar terdapat pada metode fisiografik > grid bebas > grid.
Pada skala peta besar, ketelitian terbesar terdapat pada metode grid bebas > fisiografik > grid.

2.         Koleksi Peta Kabupaten Karanganyar
1.      Peta Rupa Bumi


Judul                    : Peta Rupa Bumi Digital Indonesia 1;25.000 Lembar 1408-344 Karanganyar
Tahun Terbit        : 2000
Pembuat Peta       : Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)
Skala                    : 1:25.000
Sistem Proyeksi   : UTM
Lokasi Keberadaan Peta : Karanganyar

2.      Peta Geologi Kabupaten Karanganyar


Judul                    : Peta Geologi Kabupaten Karanganyar Prop. Jawa Tengah
Tahun Terbit        : 2001
Pembuat Peta       : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Skala                    : 1:250.000
Lokasi Keberadaan Peta : Kabupaten Karanganyar



3.      Peta Tanah Kabupaten Karanganyar
Judul                    : Pusat Tanah Tinjau Kabupaten Karanganyar
Tahun Terbit        : 1996
Pembuat Peta       : Lembaga Penelitian Tanah
Skala                    : 1:175.000
Lokasi Keberadaan Peta : Karanganyar

4.      Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Karanganyar

Judul                    : Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Karanganyar
Tahun Terbit        : 2006
Pembuat Peta       : Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA)   Kabupaten Karanganyar
Skala                    : 1:50.000
Lokasi Keberadaan Peta : Karanganyar


Selasa, 20 Februari 2018

Tugas Pengayaan Materi STELA


Tugas Minggu pertama

1.    Ada beberapa istilah dalam kuliah ini, dalam kuliah minggu 1 dan 2 ada beberapa istilah yang perlu pemahaman, berikan penjelasan (definisi dan penjelasannya), misalnya:

Peta Tanah
Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi. Pada setiap satuan peta tanah, dapat terdiri atas satu satuan (taksa0 tanah tertentu atau dapat pula terdiri atas dua taksa atau lebih, baik berupa asosiaso maupun kompleks tanah yang didefinisikan dalam istilah taksonomi tanah.
Skala peta
Skala Peta merupakan perbandingan antara jarak obyek pada peta dengan jarak obyek yangsesungguhnya di permukaan bumi
Delineasi batas tanah (Soil delineation)
Merupakan suatu luasan terkecil yang masih dapatdigambarkan pada peta. Pada dasarnya ukuran tersebut merupakan parameterkartografi,karena setiap poligon pada suatu peta harus tertulis simbol satuan petanya.Simbol tersebut harus tertulis dengan ukuran tertentu,sehingga masih dapatdibaca.
Poligon
Poligon adalah kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik titik dimana titik tersebut mempunyai sebuah koordinat. Terdapat 5 jenis poligon, yaitu: poligon tertutup, poligon tertutup (koordinat lokal), poligon terbuka tidak terikat atau lepas (koordinat lokal), poligon terbuka tidak terikat sempurna, dan poligon terbuka terikat sempurna.
Satuan Peta (Map unit)
Satuan lahan yang sistem fisiogafi/bentuk-lahannya sama, yang dibedakan satu sama lain di lapangan oleh batas-batas alami, dan dapat digunakan sebagai satuan evaluasi lahan.
Satuan Peta Tanah
Satuan peta tanah (soil mapping unit) merupakan peta yang terdiri atas kumpulan semua delineasi tanah yang ditandai oleh simbol , warna, nama atau lambang yang khas pada suatu peta.
Legenda
Legenda adalah kolom keterangan tentang simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Legenda peta tanah berfungsi untuk mengidentifikasikan satuan peta serta memberikan informasi tentang satuan-satuan yang terdapat dalam suatu peta tanah. Legenda peta tanah terdiri atas 2 bagian, yaitu simbol dan uraian atau deskripsi.
Foto udara
Foto udara adalah kenampakan permukaan bumi yang difoto dari ketinggian tertentu yang diambil melalui pesawat udara. tujuan pengamatan foto udara adalah untuk menginterprestasikan foto udara untuk dijasikan dasar asumsi, analisa, dan kesimpulan sebagai suatu proses yang ilmiah dalam memperoleh informasi permukaan bumi yang berarti.
Stereoskop
Alat untuk mengamati peta tanah secara tiga dimensi atas foto udara yang bertampalan. Ada dua jenis steroskop, yaitu steroskop lensa dan steroskop cermin. steroskop lensa tersusun dari dua buah lensa yang ditopang oleh sepasang kaki yang relatif pendek. sedangkan steroskop cermin adalah steroskop yang digunakan untuk melihat foto udara bertampalan (berukuran lebih besar dari pada stereoskop saku/lensa).
Pedon
Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi – dimensi lateral, Pedon biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon – horizon terputus atau siklik.

2. Buat halaman yang berisi resume bahan kajian kuliah minggu pertama, yang berisi penjelasan (definisi dan penjelasannya).
Pada pertemuan pertama matakuliah STELA, diisi dengan pengenalan dan pembahasan kontrak kuliah dan sedikit mengenai materi survei tanah dan evaluasi lahan. Kuliah ini adalah kegiatan survei di lapang yang nantinya akan dikemas dalam 3 fieldtrip yang mempunyai tujuan yang berbeda. Selain itu, berbagai tugas yang akan diberikan oleh dosen kuliah, dosen praktikum dan asisten juga dijelaskan pada pertemuan ini.
Berikut ini definisi dari istilah-istilah yang muncul pada materi pertama ini , yaitu :

a. Bahan Induk Tanah
                  Bahan Induk Tanah Bahan Induk adalah bahan pemula tanah yang tersusun dari bahan organik dan tau mineral. Asal bahan induk dari batuan atau bhan tanah yang di endapkan dari tempat lain sebgai akibat proses transportasi oleh angin dan air.
b. Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan perbandingan jumlah fraksi primer tanah (pasir, liat, debu) di dalam tanah. Terdapat 12 macam tekstur tanah. Terdapat 2 metode untuk mengetahui tekstur tanah, yaitu metode kualitiatif dengan cara feeling dan metode kuantitatif dengan cara metode pipet dan metode hydrometer.
c. Struktur Tanah
                  Struktur tanah merupakan kenampakan bentuk atau susunan partikel-partikel tanah primer yaitu pasir, liat, dan debu individual menjadi partikel-partikel sekunder.
d. Warna Tanah
Warna tanah merupakan salah satu sifat fisika tanah yang paling mudah kelihatan. Untuk menentukan warna tanah menggunakan buku Munsell Color Chart.
e. Konsistensi Tanah
                  konsistensi anah meruoakan ketahanan tanha terhadap tekanan gaya-gaya dari luar yang merupakan indikator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik (kohesi dan adhesi) yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan airnya.
f. Kedalaman Efektif Tanah
Kedalaman tanah dimana akar tanaman tidak dapat lagi menembusnya.
g. Drainase Tanah
                  Drainase Tanah adalah lamanya kondisi tergenang / jenuh air, bukan merupakan ukuran berapa cepat air terbuang dari tanah air dapat hilang melalui permukaan tanah maupun melalui peresapan ke dalam tanah. Berdasarkan atas klas drainasenya, tanah dibedakan menjadi klas drainase terhambat(tergenang) sampai sangat cepat (air sangat cepat hilang dari tanah).

h. Klasifikasi Tanah
                  Klasifikasi tanah merupakan sebuah subjek yang dinamis yang mempelajari struktur dari sistem klasifikasi tanah, definisi dari kelas-kelas yang digunakan untuk penggolongan tanah, kriteria yang menentukan penggolongan tanah, hingga penerapannya di lapangan.

i. Pori-pori Tanah
                  Pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (macro pore) dan pori-pori halus (micro pore). Pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi (air yang mudah hilang karena gaya gravitasi), sedang pori-pori halus berisi air kapiler atau udara. Tanah- tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori kasar sulit menahan air sehingga tanaman mudah kekeringan.
i. Survei tanah
klasifikasi tanah adalah penelitian di lapangan maupun laboratorium dan pengumpulan informasi karakteristik tanah, mengklasifikasikan tanah, dan memprediksi sifat tanah.
j.   Evaluasi lahan adalah proses pendugaan keragaan lahan apabila lahan digunakan untuk tujuan tertentu atau digunakan untuk kegunaan potensial lahan. Tujuan dari evaluasi lahan yaitu mengklasifikasikan, menganalisis dan memetakan tanah dengan mengelompokkan tanah-tanah, sama sifatnya kedalam satuan peta tanah tertentu.

 9 Unsur Interpretasi Foto Udara
1.   -Rona : tingkat kegelapan atau kecerahan obyek pada citra dengan spektrum 0,4-0,7 (hitam - putih).
-Warna : wujud tampak oleh mata menggunakan sprektrum smepit.
2.    Bentuk : kerangka dari suatu daerah. Contohnya : jalan, sungai.
3.    Ukuran : meliputu jarak, luas tinggi, lereng dan volume.
4.    Tekstur : gabungan antara bentuk, ukuran, pola, rona, dan bayangan.
5.    Pola
6.    Bayangan : untuk menentukan matangin dan menyembunyikan detail di daerah gelap.
7.    Situs : lokasi yang digunakan untuk mengintepretasi foto udara.
8.    Asosiasi : keterkaitan obyek satu dengan obyek lainnya.
9.   Konvergensi bukti : bukti-bukti yang mengarah pada kebenaran. Terdapat deteksi untuk penyadapan data, identifikasi untuk mengenali obyek yang terekam, dan analisis untuk menelaah data.

Faktor pembentuk tanah:
1.  Bahan induk : Pengaruh bahan induk untuk pembentukan tanah terjadi karena jenis bahan induk akan menentukan sifat fisik maupun kimiawi tanah yang terbentuk secara endodinamomorf dimana tanah mempunyai sifat-sifat yang terutama pada sifat kimiawi identik denganp induknya.
2.  Topografi : Pengaruh topografi dalam proses dan perkembangan tanah terjadi karena jumlah hujan yang dapat meresap oleh massa tanah, kedalaman air tanah, besarnya erosi, dan arah gerakan air yang membawa bahab-bahan terlarut dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
3.  Iklim : Iklim merupakan faktor yang mempengaruhi kecepatan pembentukan tanah. Terdapat dua unsur iklim terpeting yang mempengaruhi pembentukan tanah yaitu curah hujan dan temperature, yang berpengaruh besar pada kecepatan proses kimia dan fisika, yaitu proses yang mempengaruhi perkembangan profil.
4. Organisme : Organisme merupakan factor pembentuk tanah yang aktif karena organisme faktor yang bekerja dan menghasilkan energi untuk membentuk tanah. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme.
5.  Waktu : Periode waktu pembentukan akan menentukan jenis dan sifat-sifat tanah yang terbentuk di suatu kawasan, karena waktu memberikan kesempatan kepada 4 faktor pembentukan tanah lainnya untuk mempengaruhi proses-proses pembentukan tanah.